Kumpulan Ucapan Sungkem Lebaran Bahasa Jawa Paling Lengkap

Berbagai Contoh Ucapan Sungkem Lebaran Bahasa Jawa Halus dan Tradisi  Pengucapannya - ERA.ID

Hari Raya Idul Fitri jatuh pada tanggal 1 Syawal dalam kalender Hijriah. Awal bulan Syawal menandai berakhirnya bulan Ramadhan.

Hari Raya, yang juga dikenal sebagai hari kemenangan, ditentukan berdasarkan siklus bulan dalam kalender Hijriah. Sebagai hasilnya, jika dilihat dari kalender Masehi, Idul Fitri selalu jatuh pada tanggal yang berbeda setiap tahunnya.

Tradisi Sungkem saat Lebaran

Menyambut Idul Fitri atau Lebaran merupakan momen yang penuh kebahagiaan bagi umat Muslim. Setelah menjalani bulan penuh ibadah dan penahanan diri, akhirnya umat Muslim akan merasakan kemenangan. Kemenangan tersebut terkait dengan kesuksesan dalam menahan diri dan mengendalikan hawa nafsu selama sebulan penuh.

Salah satu tradisi yang turut dilaksanakan saat Lebaran adalah bermaaf-maafan. Meminta maaf kepada orang yang lebih tua, seperti orang tua, dalam tradisi Jawa dikenal dengan istilah “sungkem”. Saat sungkem, seseorang, khususnya anak atau yang lebih muda, akan mengungkapkan permintaan maaf dan ucapan selamat Lebaran.

Hal ini biasanya dilakukan dengan menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Jawa sehari-hari.

Dalam budaya Jawa, sungkeman dilakukan dengan bahasa Jawa yang sopan. Namun, tidak hanya terbatas pada permintaan maaf dari yang lebih muda kepada yang lebih tua.

Kerabat atau teman juga dapat menggunakan ungkapan sungkem dalam bahasa Jawa. Di bawah ini adalah beberapa contoh ucapan sungkem lebaran dalam bahasa Jawa yang sopan namun singkat yang bisa digunakan saat Lebaran tiba.

5 Kalimat Ucapan Sungkem Lebaran Bahasa Jawa

  1. Kanggo Bapak lan Ibu, ing dina kang suci iki mangga pangapura kabeh kesalahan sing ana kula, kabeh tutur sing ora sengaja mbedaki ati Bapak lan Ibu. Semoga kita tetep bisa ngrasakake sugeng Hari Raya Lebaran ing taun sing bakal datang.

(Untuk Ayah dan Ibu, pada hari yang mulia ini, ijinkanlah saya meminta maaf atas segala kesalahan yang telah saya lakukan, serta kata-kata yang mungkin secara tidak sengaja telah menyakitkan hati Ayah dan Ibu. Semoga kita masih bisa bersama-sama merayakan Hari Raya yang akan datang.)

  1. Sadurunge kabeh terlambat, kula pengin ngenalake pangapura dumunung marang kabeh kesalahan lan khilaf sing ana ingkang ana marang Bapak/Ibu. Minal aidin wal faidzin, mangga pangapura lahir lan batin.

(Sebelum waktu berlalu, saya ingin dengan tulus meminta maaf atas segala kesalahan dan kelalaian yang telah saya lakukan kepada Bapak/Ibu. Mohon maaf lahir dan batin, semoga kita semua diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri.)

  1. Semoga kala raya iki bisa ngersakake ati Bapak lan Ibu saka kabeh kesalahan sing ana kula. Minal aidzin wal faidzin.

(Semoga perayaan hari raya ini dapat membawa kesucian pada hati Ayah dan Ibu, memaafkan segala kesalahan yang telah saya lakukan. Minal aidzin wal faidzin.)

  1. Kanggo Bapak/Ibu, mugi dibukak pintu pangapura marang kabeh tutur lan tingkah laku sing mungkin mbedakake, lan ati sing penuh prasangka. Sugeng Hari Raya Idulfitri, minal aidzin wal faidzin.

(Mohon maafkan saya, Ayah/Ibu, atas segala perkataan dan perilaku yang mungkin telah menyakiti dan menimbulkan prasangka. Selamat Hari Raya Idulfitri, semoga kita semua mendapat ampunan dan keberkahan. Minal aidzin wal faidzin.)

  1. Bapak/Ibu, dina iki dina raya, manawa ana kesalahan sing disengaja utawa ora disengaja, kula matur nuwun pangapura kantun.

(Ayah/Ibu, pada hari yang berbahagia ini, jika saya telah melakukan kesalahan dengan sengaja atau tanpa sengaja, saya dengan tulus memohon maaf yang sebesar-besarnya.)

Semoga 5 ucapan sungkem dalam bahasa jawa ini bisa bermanfaat untuk kamu ya!