Pengertian, Siklus Kerja, dan Frekuensi PWM (Pulse Width Modulation)

Pengertian, Siklus Kerja, dan Frekuensi PWM (Pulse Width Modulation)

Berekaiart – Sirkuit seperti inverter, konverter, catu daya mode sakelar (SMPS), dan pengontrol kecepatan adalah sirkuit dengan banyak sakelar elektronik. Sakelar elektronik yang digunakan pada rangkaian ini umumnya adalah komponen elektronika daya seperti MOSFET, IGBT, TRIAC dan lain-lain. Untuk mengontrol saklar daya elektronik jenis ini, biasanya digunakan sinyal PWM (Pulse Width Modulation). Selain itu, sinyal PWM juga sering digunakan untuk menggerakkan motor servo dan juga digunakan untuk melakukan tugas sederhana lainnya seperti kontrol kecerahan LED.

Pengertian PWM (Pulse Width Modulation)

PWM adalah singkatan dari Pulse Width Modulation atau dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan dengan Pulse Width Modulation. Pada dasarnya PWM adalah teknik modulasi yang mengubah lebar pulsa dengan frekuensi dan amplitudo yang tetap. PWM dapat dianggap sebagai kebalikan dari ADC (Analog to Digital Converter) yang mengubah sinyal analog menjadi digital, PWM atau Pulse Width Modulation digunakan untuk mengeluarkan sinyal analog dari perangkat digital (misalnya, mikrokontroler).

Untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan PWM atau Pulse Width Modulation. Kita akan mencoba melihat contoh sinyal yang dihasilkan oleh mikrokontroler atau IC 555. Sinyal yang dihasilkan oleh mikrokontroler atau IC555 adalah sinyal pulsa yang biasanya berbentuk gelombang persegi panjang. Gelombang yang dihasilkan ini akan tinggi atau rendah setiap saat. Misalnya, gelombang tinggi di 5V dan terendah di 0V. Durasi atau waktu sinyal tetap high disebut “ON Time” atau “ON Time”, sedangkan sinyal tetap low atau 0V disebut “OFF Time” atau “ON Time”. OFF”. Untuk sinyal PWM, kita perlu melihat dua parameter penting yang terkait dengannya, yaitu duty cycle PWM dan frekuensi PWM.

Siklus Kerja PWM (PWM Duty Cycle)

Seperti disebutkan di atas, sinyal PWM akan tetap menyala untuk sementara waktu dan kemudian mati atau mati selama sisa periode tersebut. Apa yang membuat PWM ini istimewa dan lebih bermanfaat adalah kita dapat menentukan durasi status ON dengan mengontrol duty cycle PWM.

Persentase waktu sinyal PWM tetap menyala disebut “siklus tugas”. Kondisi sinyal selalu on disebut duty cycle 100%, sedangkan kondisi sinyal selalu off disebut duty cycle 0%.

Frekuensi PWM (PWM Frequency)

Biasanya sinyal PWM yang dihasilkan oleh mikrokontroler sekitar 500 Hz, frekuensi tinggi ini akan digunakan pada perangkat switching kecepatan tinggi seperti inverter atau konverter. Namun tidak semua aplikasi membutuhkan frekuensi tinggi. Misalnya untuk mengontrol motor servo cukup membangkitkan sinyal PWM dengan frekuensi 50 Hz, frekuensi sinyal PWM ini juga dapat dikontrol oleh program untuk semua mikrokontroler.

Perbedaan antara Siklus Kerja (Duty Cycle) dengan Frekuensi sinyal PWM

Siklus tugas dan frekuensi sinyal PWM sering membingungkan. Seperti yang kita ketahui, sinyal PWM adalah gelombang persegi dengan waktu ON dan waktu OFF. Jumlah waktu ON dan OFF ini disebut periode waktu. Kebalikan dari periode waktu disebut frekuensi. Sedangkan lama waktu sinyal PWM harus tetap dalam suatu periode waktu ditentukan oleh duty cycle PWM.

Singkatnya, kecepatan sinyal PWM harus hidup dan mati ditentukan oleh frekuensi sinyal PWM, dan kecepatan sinyal PWM harus tetap hidup ditentukan oleh siklus kerja PWM. tanda.

Sumber:

www.kelasplc.com